- by Ustaz Anwar Mohammad -
Daripada Anas bin Malik r.a., Baginda s.a.w. bersabda, "Tidaklah beriman seorang daripada kamu sehinggalah aku lebih dicintainya daripada keluargamya, hartanya dan seluruh manusia." (Riwayat al-Bukhari)
Cinta adalah buktil iman. Tidak berlaku percintaan yang hanya melibatkan satu pihak sahaja. Cinta terbit daripada dua pihak yang saling menyintai. Cinta agung hanyalah pada hubungan Allah dengan hamba-Nya. Namun apa pula bukti cinta? Jika bukti cintanya Allah kepada hamba-Nya terletak pada kesenangan hidup yang dinikmati, Firaun dan Qarun serta para pembesar Musyrikin Quraisy adalah orangnya. Justeru tidak demikian.
Bukti cinta hamba kepada Tuhannya adalah kesanggupan menyerahkan kesenangan hidup bukan menerima kesenangan, sekalipun yang perlu diserahkan itu adalah nyawa.
Lihatlah Sayidina Mus'ab bin Umair r.a. ; tidak berasa ragu-ragu untuk 'menyerahkan' nyawa ibunya sendiri yang masih Musyrik demi mengharapkan cinta Allah dan Rasul-Nya. Walaupun ibunya sudah tidak bermaya akibat mogok lapar yang dilakukannya sebagai usaha memujuk Mus'ab kembali kepada agama sembahan berhala, Mus'ab tidak berganjak.
Apa kata Mus'ab bin Umair, menjawab desakan ibunya ... "Seandainya ibu punyai seratus nyawa ibu keluar satu demi satu, saya tetap tidak akan meninggalkan Islam sama sekali!"
Bukti cinta Mus'ab bin Umair r.a. disambut oleh Allah dan Rasul-Nya; dapat disaksikan tika pengakhiran hidupnya. Sabda Baginda s.a.w. ketika menyaksikan syahidnya Mus'ab, "Lihatlah kepada lelaki ini yang telah diterangi Allah hatinya, sesungguhnya aku melihatnya ketika dia bersama ibu bapanya dahulu adalah seorang yang diberi makan dan minum yang terbaik (meah), namun dia memilih cinta Allah dan Rasul-Nya sepertimana yang kamu lihat sekarang."
Read More here >>
Berdiri di sisi jenazah Mus'ab. Rasulullah s.a.w. membacakan firman Allah,"Dia antara orang-orang Mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah..." (Al-Ahzab 33:23)
Itulah janji cinta Allah dan rasul yang ditepati oleh sahabat mulia ini. Die memilih cinta yang hak serta menafikan cinta batil. Die berbuat dan mendapat apa yang diajarkan oleh Rasulullah s.a.w. melalui doa Baginda, " Ya Allah, sesungguhnya aku mendambakan cinta-Mu, dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu dan amal-amal yang menyampaikan kepada cinta-Mu. Dan jadikanlah (dahagakan) cinta-Mu lebih aku sukai daripada air sejuk (yang disukai orang yang dahagakan air ketika terik mentari)."
Ya Allah, doa kekasih-Mu ini juga yang sering kami bisikkan kepada-Mu. Maka, kabulkanlah permohonan cinta kami ini dengan berkat cinta kekasih-Mu. Amin.
Daripada Anas bin Malik r.a., Baginda s.a.w. bersabda, "Tidaklah beriman seorang daripada kamu sehinggalah aku lebih dicintainya daripada keluargamya, hartanya dan seluruh manusia." (Riwayat al-Bukhari)
Cinta adalah buktil iman. Tidak berlaku percintaan yang hanya melibatkan satu pihak sahaja. Cinta terbit daripada dua pihak yang saling menyintai. Cinta agung hanyalah pada hubungan Allah dengan hamba-Nya. Namun apa pula bukti cinta? Jika bukti cintanya Allah kepada hamba-Nya terletak pada kesenangan hidup yang dinikmati, Firaun dan Qarun serta para pembesar Musyrikin Quraisy adalah orangnya. Justeru tidak demikian.
Bukti cinta hamba kepada Tuhannya adalah kesanggupan menyerahkan kesenangan hidup bukan menerima kesenangan, sekalipun yang perlu diserahkan itu adalah nyawa.
Lihatlah Sayidina Mus'ab bin Umair r.a. ; tidak berasa ragu-ragu untuk 'menyerahkan' nyawa ibunya sendiri yang masih Musyrik demi mengharapkan cinta Allah dan Rasul-Nya. Walaupun ibunya sudah tidak bermaya akibat mogok lapar yang dilakukannya sebagai usaha memujuk Mus'ab kembali kepada agama sembahan berhala, Mus'ab tidak berganjak.
Apa kata Mus'ab bin Umair, menjawab desakan ibunya ... "Seandainya ibu punyai seratus nyawa ibu keluar satu demi satu, saya tetap tidak akan meninggalkan Islam sama sekali!"
Bukti cinta Mus'ab bin Umair r.a. disambut oleh Allah dan Rasul-Nya; dapat disaksikan tika pengakhiran hidupnya. Sabda Baginda s.a.w. ketika menyaksikan syahidnya Mus'ab, "Lihatlah kepada lelaki ini yang telah diterangi Allah hatinya, sesungguhnya aku melihatnya ketika dia bersama ibu bapanya dahulu adalah seorang yang diberi makan dan minum yang terbaik (meah), namun dia memilih cinta Allah dan Rasul-Nya sepertimana yang kamu lihat sekarang."
Read More here >>
Berdiri di sisi jenazah Mus'ab. Rasulullah s.a.w. membacakan firman Allah,"Dia antara orang-orang Mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah..." (Al-Ahzab 33:23)
Itulah janji cinta Allah dan rasul yang ditepati oleh sahabat mulia ini. Die memilih cinta yang hak serta menafikan cinta batil. Die berbuat dan mendapat apa yang diajarkan oleh Rasulullah s.a.w. melalui doa Baginda, " Ya Allah, sesungguhnya aku mendambakan cinta-Mu, dan cinta orang-orang yang mencintai-Mu dan amal-amal yang menyampaikan kepada cinta-Mu. Dan jadikanlah (dahagakan) cinta-Mu lebih aku sukai daripada air sejuk (yang disukai orang yang dahagakan air ketika terik mentari)."
Ya Allah, doa kekasih-Mu ini juga yang sering kami bisikkan kepada-Mu. Maka, kabulkanlah permohonan cinta kami ini dengan berkat cinta kekasih-Mu. Amin.
Post a Comment